Pages

Rabu, 07 Desember 2011

BAHAYA SEX BEBAS PADA REMAJA* Suatu Tinjauan Aspek Medis dan Islam


I.  PENDAHULUAN

            Kata sex sering kita dengar dan hampir tidak pernah sepi hinggap ditelinga kita dalam kehidupan sehari-hari. Sex adalah kata yang teruntai dari 4 huruf tetapi mempunyai makna dan arti yang sangat banyak dan bervariasi. Sex merupakan topik yang paling kontroversial di dalam masyarakat kita. Kebanyakan masyarakat kita memandang sex sebagai sesuatu yang ”menyeramkan”, jorok dan menjijikkan,  kotor dan nista. Sex dianggap sebagai sesuatu yang tabu dan tidak pantas untuk dibicarakan secara terbuka tanpa alasan yang jelas. Disamping itu seringkali sex diidentikkan dengan sesuatu yang haram berlumur dosa. Benarkah demikian ? Seorang ibu atau bapak sering merasa bingung dan terpojok manakala sang anak menanyakan ”Ma bagaimana sih membuat adek ?” Seorang ibu biasanya akan segera menjawab ”adikmu dibawa oleh burung bangau nak” sambil segera mengalihkan perhatian si anak dari melanjutkan keingin tahuannya.
Ironisnya meskipun topik ini dianggap sebagai sesuatu yang tak layak dikemukakan, tetapi sex merupakan sesuatu topik yang tak pernah habis dibahas. Orang tak pernah bosan dan jenuh membicarakannya. Malcom Muggeridge (1903-1990) seorang jurnalis Inggris pernah mengatakan ”Orgasme telah menggantikan Salib sebagai pusat kerinduan dan gambaran pemenuhan kebutuhan.” Hal ini mendorong timbulnya sikap munafik dalam masyarakat. Disatu sisi seseorang akan bersikap seolah-olah acuh dan cuek dengan masalah sex bahkan melarang membicarakannya walaupun dalam forum keilmuan, tetapi disisi lain sebenarnya ia sangat tertarik dengan masalah sex dan berusaha mencari jawabannya sendiri, bahkan ia memburu dan mencari buku-buku dan majalah porno. Bahkan seringkali justifikasi agama dipakai untuk ”membungkam” remaja yang bertanya tentang masalah sexual.
            Dengan segala ketertutupannya, dengan segala pomeonya, dengan segala prasangka dan
kesalah kaprahannya, sex telah membuat banyak orang menjadi kian penasaran dan semakin

*Disajikan pada penyuluhan bagi siswa-siswi SMA Diponegoro Rawamangun Jakarta, Kamis 28
  Desember 2006
# Staf Pengajar Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
ingin tahu dan menyelaminya lebih jauh. Apalagi bagi seorang anak dan remaja yang sedang bertumbuh dan berkembang serta mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi, menutup-nutupi masalah sex dan melarang membicarakannya justru akan semakin membuatnya menjadi semakin penasaran. Ia akan mencari informasi tentang hal ini dari sumber manapun yang bisa ia dapatkan. Seringkali informasi yang ia terima merupakan informasi yang salah dan tidak tepat. Seringkali pula seorang anak atau seorang remaja menjadi tertarik untuk mencoba dan melakukan hubungan sex yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya sex bebas. Hal ini tentu sangat merugikan karena akan menimbulkan banyak dampak negatif dan permasalahan yang tidak dinginkan seperti meningkatnya kasus-kasus penyakit kelamin dan HIV, rusaknya hubungan keluarga, menjamurnya prostitusi, gangguan kamtibmas dan berkembangnya penyakit-penyakit masyarakat lainnya yang terkait dengan hal ini.
Disalah satu harian ibukota tertanggal 22 Desember 2006 ketua Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dalam salah satu kesempatan mengatakan bahwa 15% remaja Indonesia yang berusia 10-24 tahun telah melakukan hubungan sexual diluar nikah. Delapan puluh lima persen diantaranya melakukannya di rumah dengan pacarnya. United Nation Population Fund (UNPF) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mensinyalir jumlah kasus aborsi di Indonesia mencapai 2,3 juta pertahunnya, dengan 20% diantaranya dilakukan oleh para remaja. Catatan akhir tahun 2002 Polda Metro Jaya melaporkan terjadinya peningkatan kasus perkosaan di DKI jaya dari 89 kasus pada tahun 2001 menjadi 107 kasus (kenaikan 20%) pada tahun 2002. Disamping itu juga terjadi peningkatan kasus kekerasan terhadap anak-anak di Indonesia pada tahun 2001. Enam puluh persen dari kasus tersebut adalah kasus incest yang kebanyakan dilakukan oleh orang-orang sedarah seperti saudara kandung, paman, dan orang yang mempunyai hubungan darah. Hal lain yang menarik untuk dicermati adalah adanya peningkatan kasus HIV/AIDS dan penyakit kelamin dari tahun ketahun, peningkatan kriminalitas akibat sex bebas, meningkatnya kasus-kasus penyimpangan perilaku sexual. Hal-hal ini merupakan dampak dari makin maraknya sex bebas.
            Untuk mengatasi masalah-masalah ini diperlukan adanya pemahaman dan penerangan tentang sex secara benar dan tepat yang dilandasi oleh nilai-nilai agama, budaya dan etika yang ada di masyarakat. Penyuluhan dan penerangan tentang sex harus dilandaskan pada ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama, sehingga seorang remaja akan mendapatkan informasi yang benar dan tepat dengan berlandaskan pada nilai-nilai agama dan keimanan yang kuat sehingga seorang remaja dapat terhindar dari hal-hal yang negatif dan tercela terkait dengan masalah sex. Untuk itu pendidikan sex Islami sangat diperlukan. Uraian dibawah ini akan membicarakan masalah-masalah sex ditinjau dari aspek medis dan Islam;  perubahan fisik, perubahan psikologi dan perubahan pada organ reproduksi yang terjadi pada remaja, dampak sex bebas pada remaja serta cara-cara penanggulangannya.


II.   SEPUTAR MASALAH SEX

A.   Tinjauan Aspek Islam

            Islam menganggap sex sebagai sesuatu hal yang suci, fitrah, dan bahkan sebagai sarana untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Dalam suatu hadist dikatakan, ” Dua rakaat shalat yang didirikan oleh orang yang kawin lebih baik daripada keterjagaan (ibadah) di malam hari dan puasa (disiang hari) orang yang tidak kawin.” Namun seks yang bagaimana? Tentu saja seks yang sesuai dengan atura-aturan syariat Islam, seks yang ”memanusiakan” manusia bukan seks ala hewan yang dapat merendahkan derajat kita sebagai manusia. Allah SWT menciptakan naluri seks pada diri manusia sebagai sarana penjaga kesinambungan eksistensi umat manusia di dunia dan juga sebagai sarana kesenangan bagi manusia. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an ”Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang terpelajar” (QS Ar Ruum: 21)
Allah SWT menciptakan hasrat seksual (syahwat) pada manusia. Syahwat sama normalnya dengan nafsu makan dan minum. Seperti hasrat-hasrat lain yang Allah ciptakan pada manusia, hasrat seksual sangatlah kuat dan dapat menguasai manusia yang lemah. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an ”Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang dingini yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan , binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga)” (QS. Ali Imran: 14). Hasrat seksual, sebagaimana nafsu makan dan minum, dapat dipenuhi dengan cara yang halal maupun yang haram. Adalah haram untuk memuaskan hasrat seksual diluar ikatan perkawinan, sesama jenis, dengan hewan ataupun dengan orang mati (mayat). Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an ”Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, kalian adalah kaum yang melampaui batas”(QS Al A’raaf; 81). Rasulullah SAW bersabda dalam hadistnya : ” Wahai sekalian pemuda, siapa diantara kamu yang telah mempunyai kemampuan (untuk menikah), maka menikahlah. Sesungguhnya pernikahan itu lebih dapat menjaga pandangan mata dan mengekang hawa nafsu” (HR Jamaah)
Islam melarang penolakan dan penekanan menyeluruh terhadap naluri seksual. Rasulullah SAW melarang para sahabatnya mengebiri diri mereka sendiri agar mereka dapat tekun beribadah sepanjang waktu. Firman Allah SWT ” Kemudian kami iringkan (pula) Isa putra Maryam dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-ngadakan rahbaniyyah padahal Kami tidak mewajigkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-nagdakan) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak mememliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik” (QS Al Hadiid: 27)
Dalam Al-Qur’an kita dapat menemukan bahasan mengenai reproduksi dan penciptaan manusia, menstruasi, kehidupan keluarga, posisi-posisi seksual dan bahkan ejakulasi. Simaklah ayat-ayat Al-Qur’an dibawah ini
”Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, ”haid itu adalah kotoran. Oleh karena itu hendaklah kamu menjauhi diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelu mereka suci. Apabila mereka telah suci, maa campurilah mereka itu ditempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu sebagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertaqwalah kepada Alah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman”
(QS Al-Baqarah: 222-223) 
”Yang membuat segala sesuatu yang  Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur”
(QS As-Sajdah: 7-9)
” Bukahkah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (kedalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan”
(QS. Al-Qiyaamah:37-39)
”Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan, Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada”
(QS Ath-Thaariq: 5-7)
Jelaslah seks bukan suatu kata yang ”kotor”, seks adalah anugrah Allah SWT kepada umat manusia. Islam mmenyediakan sarana-sarana dan aturan-aturan yang halal untuk menikmati anugrah Illahi ini. Seks bukan hanya sarana reproduksi, tetapi juga sarana dalam memperoleh kesenangan dan kenikmatan. Bahkan jika seks dipraktekkan dalam kerangka yang benar sesuai dengan  syariat Islam bukan hanya kesenangan dan kepuasan yang didapat melainkan juga pahala dari Allah SWT.
Perkawinan atau pernikahan adalah satu-satunya sarana yang sah, halal, bagi pemenuhan kebutuhan seksual dan reproduksi. Rasulullah SAW bersabda ” Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kalian yang telah mempunyai kemampuan (untuk menikah) maka menikahlah. Sesungguhnya pernikahan itu lebih dapat menjaga pandangan mata dan mengekang hawa nafsu. Bagi siapa yang belum memiliki kemampuan, maka berpuasalah. Sesungguhnya puasa adalah penawar baginya” (HR Bukhari). Memenuhi kebutuhan seksual diluar ikatan perkawinan adalah dosa. Tinggal terserah pada manusia sendiri apakah mau mengikuti petunjuk-Nya ataukah tidak. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: ”Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang beriman dan tidak (pula) bagi perempuan yang beriman, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah sesat, sesat yang nyata (QS Al Ahzab: 36)
Dalam masyarakat masa kini interaksi antara laki-laki dan wanita yang bukan muhrim sulit dihindari. Kedua jenis kelamin dalam penampilan dan tingkah lakunya dapat merangsang nafsu seksual. Hal ini dapat menggiring kepada perbuatan dosa (zina). Dalam Islam bukan hanya perzinahan yang harus dihindari, segala sesuatu yang mendekati (berpotensi) menggiring kepada perzinahan juga harus dihindari. Hukuman berat menanti para pelaku perzinahan. Allah SWT berfirman: ”Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk” (QS Al-Israa’: 32). Di ayat lain Allah SWT berfirman:”Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina atau perempuan musyrik dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang Mukmin” (QS An-Nuur: 2-3)
            Untuk mengatasi pandangan yang salah dan memberi penjelasan yang benar tentang seks serta untuk mengatasi seks bebas diperlukan adanya penyuluhan tentang seks yang ilmiah, benar, tepat, bertanggung jawab dan dilandasi nilai-nilai serta aturan agama. Hal yang perlu diberikan meliputi konsep tentang seks ditinjau dari aspek Islam dan medis, pengenalan organ-organ seks, kesehatan reproduksi, proses kehamilan dan melahirkan, bahaya seks bebas dan cara penanggulangannya serta aturan-aturan Islam yang mengaturnya.

B.    Tinjauan Aspek Medis

Didunia ini manusia dan hewan akan lenyap dari permukaan bumi apabila mereka oleh alam tidak dibekali dengan naluri untuk berkembang biak demi meneruskan keturunan. Dorongan atau keinginan untuk bersetubuh (koitus) disebut libido seksualis (nafsu birahi, nafsu syahwat). Dorongan /keinginan ini dapat disamakan dengan keinginan makan (lapar) dan minum (haus). Apabila lapar dan haus mempunyai arti dalam mempertahankan kelangsungan kehidupan individu, maka libido mempunyai tujuan untuk mempertahankan kehidupan spesies homo sapiens (manusia).
Istilah seks mempunyai arti yang jauh lebih luas dari istilah koitus dalam arti kata yang sempit (bersatunya tubuh antara laki-laki dan wanita). Seksualitas, reaksi dan tingkah laku seksual didasari dan dikuasai oleh nilai-nilai kehidupan manusia yang lebih tinggi tidak seperti pada hewan. Hewan bersetubuh semata-mata atas dorongan naluri birahi. Sedangkan pada manusia seks dapat dipandang sebagai pencetus dari hubungan antar individu, dimana daya tarik rohani dan badan menjadi dasar kehidupan bersama antara dua insan manusia.
Seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas, yaitu dimensi biologis, sosial, perilaku dan kultural.  Dimensi biologis (medis)  berkaitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin dan fungsinya serta upaya menjaga kesehatan organ reproduksi. Orang biasanya berbicara hanya bentuk luar dari alat reproduksi (kelamin). Namun perlu diketahui, bahwa alat reproduksi terdiri dari bagian luar dan bagian dalam.
Organ reproduksi wanita terdiri atas
  1. Organ reproduksi bagian luar
1. Bibir kemaluan luar (labia mayora)
2. Bibir kemaluan dalam (labia minora)
3. Kelentit (clitoris) yang sangat peka karena banyak syaraf, ini merupakan
    bagian yang paling sensitif dalam meneriman rangsangan seksual
4. Lubang kemaluan (lubang vagina) terletak antara lubang kencing dan anus 
    (dubur)
5. Bukit kemaluan (mons veneris) yang ditumbuhi oleh rambut kemaluan pada 
    saat perempuan memasuki usia pubertas
  1. Organ reproduksi dalam
            1. Vagina (liang kemaluan/liang senggama), bersifat elastis dan dapat
                 membesar serta memanjang sesuai kebutuhan fungsinya sebagai organ baik  
                saat berhubungan seks, jalan keluarnya bayi saat melahirkan atau saluran
                keluarnya darah saat haid. 
           2.  Mulut rahim (cervix), saat berhubungan seks, sperma yang dikeluarkan  
                penis laki-laki di dalam vagina akan masuk ke dalam mulut rahim hingga   
                bertemu sel telur perempuan.
            3. Rahim (uterus) adalah tempat rumbuhnya janin hingga dilahirkan.
                Rahim dapat membesar dan mengecil sesuai kebutuhan (hamil dan setelah  
                melahirkan).
           4.  Dua buah saluran telur (tuba fallopi) yang terletak disebelah kanan dan kiri  
                rahim. Sel telur yang sudah matang atau yang sudah dibuahi akan
                disalurkan ke dalam rahim melalu saluran ini.
           5. Dua buah indung telur (ovarium) kanan dan kiri.
                 Ketika seorang perempuan lahir, ia sudah memiliki ovarium yang  
                 mempunyai sekitar setengah juta ova (cikal bakal telur). Tiap ova punya
                 kemungkinan untuk bekembang menjadi telur matang. Dari sekian banyak  
                 ova, hanya sekitar 400 saja yang berhasil berkembang menjadi telur  yang
                 matang semasa usia produktif perempuan.
Organ reproduksi laki-laki terdiri atas
1. Zakar atau penis.
    Berbentuk bulat memanjang dan memiliki ujung berbentuk seperti helm disebut Glans.   
    Ujung penis ini dipenuhi serabut syaraf yang peka. Penis tidak memiliki tulang, hanya
    daging yang dipenuhi dengan pembuluh darah. Penis dapat menegang yang disebut
    ereksi. Ereksi terjadi karena rangsangan yang membuat darah dalam jumlah besar
     mengalir dan memenuhi pembuluh darah yang ada di dalam penis, dan membuat penis
     menjadi besar, tegang dan keras.
2. Buah zakar atau testis.
    Jumlahnya dua berbentuk bulat lonjong dan menggantung pada pangkal penis. Testis
    inilah yang menghasilkan sel kelamin pria (sperma).
3. Saluran zakar atau uretra.
    Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan air mani dan air seni.
4. Kantong pelir atau skrotum
    yaitu lapisan kulit yang agak berkerut membentuk kantong yang menggelantung di  
    belakang penis. Skrotum gunanya untuk mengontrol suhu dari testis, yaitu 6 derajat  
    celcius lebih rendah dari suhu bagian tubuh lainnya agar testis dapat berfungsi  
     menghasilkan sperma.
5.  Epididimis
     yaitu tempat pematangan sperma sesudah dibentuk dalam testis
6.  Saluran sperma atau vas deferens
     Saluran sperma dari testis menuju seminal vasicle.
7. Vesikula seminalis
    berguna untuk memproduksi semacam gula dan menyimpan sementara sperma seblum
    dikeluarkan. Zat gula berguna sebagai sumber kekuatan untuk sperma agar dapat  
    bertahan hidup dan berenang mencari telur di dalam alat reproduksi perempuan. Pada  
    saat ejakulasi seminal vesicle mengalirkan sperma tersebut ke vas deferens.
8. Kelenjar prostat
    menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi sperma.
Disamping organ reproduksi juga terdapat hormon-hormon yang berperan dalam proses reproduksi. Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenal langsung ke dalam aliran darah. Mereka secara sebagian bertanggungjawab dalam menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ seks yang normal. Mereka juga memulai pubertas dan kemudian memainkan peran dalam pengaturan perilaku seksual.  Hormon-hormon seks utama yaitu estrogen dan progesteron pada wanita serta androgen dan testosteron pada laki-laki.
Estrogen adalah hormon seks yang umumnya diproduksi oleh rahim wanita yang merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi. Pada kebanyakan wanita, hormon indung telur tidak memainkan peran yang penting dalam gairah seks mereka. Dalam sebuah penelitian pada wanita dibawah usia 40 tahun, 90% melaporkan tidak adanya perubahan dalam nafsu seks atau fungsi setelah hormon seks diturunkan karena pengangkatan kedua rahim. Estrogen penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, memproduksi cairan yang melembabkan vagina dan pertumbuhan lapisan lendir rahim. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita.
Testosteron adalah hormon seks yang diproduksi oleh testis, sedangkan androgen dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Testosterona dan androgen membantu memulai perkembangan testis dan penis pada janin laki-laki. Mereka memulai proses pubertas dan mempengaruhi pertumbuhan rambut pada wajah, tubuh, dan alat kelamin, mendalamkan suara, pertumbuhan otot, karakteristik seks sekunder pria. Setelah pubertas, hormon-hormon tersebut memainkan peran dalam pengaturan gairah seks. Kekurangan testosteron dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan turunnya gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat meningkatkan gairah seks pada pria. Namun, kadar testosteron tidak begitu mempengaruhi daya tarik dan gairah seks saat mereka berada pada batas rata-rata. Gairah seks cenderung dipengaruhi oleh perangsang dari luar (gambar, suara, sentuhan) daripada oleh variasi hormon seks, kecuali dalam beberapa kasus langka. Pada pria, terlalu sedikit testosteron dapat menyebabkan sulit mendapat atau menjaga ereksi.
Organ reproduksi yang sehat dibutuhkan untuk kesehatan reproduksi. Organ-organ reproduksi didalam tubuh bisa rusak oleh penyakit menular seksual (PMS) yang mengakibatkan kemandulan (infertilitas). Baik pria ataupun wanita bisa memiliki masalah infertilitas bila terinfeksi PMS. Wanita hamil dapat menularkan PMS kepada bayi di dalam kandungannya.  


III   SEPUTAR REMAJA

            Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (World Health Organization, badan PBB untuk kesehatan dunia) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja seseorang sudah menikah maka ia tergolong dalam dewasa dan tidak remaja lagi. Sebaliknya jika usia sudah bukan remaja lagi tetapi masih tergantung pada orang tua (tidak mandiri), maka dimasukkan ke dalam kelompok remaja.
            Pada masa remaja akan terjadi perubahan-perubahan yang meliputi perubahan fisik (baik yang terlihat dari luar maupun yang tidak kelihatan), perubahan emosional yang tercermin dalam sikap dan tingkah laku. Perkembangan kepribadian pada masa ini  dipengaruhi tidak saja oleh orangtua dan lingkungan keluarga, tetapi juga lingkungan sekolah, ataupun teman-teman pergaulan di luar sekolah.  
Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat dengan mulainya pubertas pada remaja.  Aktivitas kelenjar pituitari (hipofisis) pada saat ini berakibat dalam sekresi hormon yang meningkat, dengan efek fisiologis yang tersebar luas. Hormon pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang cepat, yang membawa tubuh mendekati tinggi dan berat dewasanya dalam sekitar dua tahun. Dorongan pertumbuhan terjadi lebih awal pada wanita daripada pria termasuk kematangan secara seksual. Pada masa pubertas terjadi pertumbuhan tinggi badan dan berat badan yang pesat, hampir 2 kali lipat. Pada anak pria bahu menjadi lebar, sedangkan pada anak perempuan pinggulnya yang membesar, sehingga timbul bentuk badan yang karakteristik bagi pria dan wanita. Tulang dan otot bertambah besar. Jaringan lemak bawah kulit bertambah. Alat genital juga tumbuh dengan cepat 
Perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa atau sering dikenal dengan  istilah masa pubertas ditandai dengan datangnya menstruasi (pada perempuan) atau mimpi basah (pada laki-laki). Pencapaian kematangan seksual pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi dan pada pria ditandai oleh produksi semen. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini adalah androgen pada pria dan estrogen pada wanita yang berhubungan dengan timbulnya penampilan ciri-ciri seksual sekunder.
Ciri-ciri seksual sekunder pada pria meliputi bertumbuhnya kumis dan cambang, timbulnya rambut pada badan dan kelamin, penis yang lebih besar dan panjang, testis (buah Zakar) yang bertambah besar, pigmentasi pada alat kelamin, dan suara yang mendalam dan berat pada pria. Remaja laki-laki memproduksi sperma setiap harinya. Sperma bisa dikeluarkan melalui proses yang disebut ejakulasi, yaitu keluarnya sperma melalui penis. Ejakulasi bisa terjadi secara alami (tidak disadari oleh remaja laki-laki) melalui mimpi basah.
Pada wanita ciri seksual sekunder meliputi pembesaran payudara, terjadinya pigmentasi puting susu, pinggul yang membesar, tumbuhnya rambut pada tubuh dan kelamin, pertumbuhan dan perkembangan indung telur (ovarium) dan saluran telur (tuba Fallopii) serta vagina bertambah lebar dan dalam. Menarche (menstruasi) dapat terjadi pada umur 10-17 tahun. Menstruasi terjadi karena berkurangnya kadar hormon progesteron dan esterogen dalam darah. Kedua hormon tersebut berperan dalam perkembangan lapis lendir rahim dan mempertahankan ketebalan lapisan tersebut. Bila terjadi kehamilan kedua hormon tersebut akan dipertahankan tetap tinggi di dalam darah dan ketebalan lapis lendir ini akan terus dipertahankan. Bila tak terjadi kehamilan kadar kedua hormon tersebut akan turun dengan drastis dan lapisan lendir rahim akan gugur. Hanya sedikit sisa lapisan lendir rahim yang dipertahankan. Lapisan lendir rahim yang gugur dan mengandung darah inilah yang akan dikeluarkan melalui mulut rahim dan vagina sebagai menstruasi, yang biasanya terjadi antara 3-7 hari. Jarak antara satu haid dengan haid berikutnya tidak sama pada setiap orang. Adakalanya 21 hari atau bisa juga 35 hari.
Faktor-faktor yang mengatur perkembangan seksuil hingga kini belum diketahui betul, diduga ada kaitannya dengan hilangnya inhibisi (penghambatan) mekanisme neural atau neurohumoral di otak dan faktor gizi.
             Pada remaja juga terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak dan dewasa. Anak laki-laki matang pada usia 20-22 tahun, sedangkan anak wanita 1-2 tahun lebih dulu. Pada masa ini seorang remaja umumnya mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal. Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam keluarganya. Ia sering berlaku seperti seorang anak tetapi ingin diperlakukan sebagai seorang dewasa. Bila pada masa anaknya penuh kebahagiaan, kasih sayang dan memuaskan bagi dirinya, maka ia lebih mudah mengatasi masalahnya. Pada masa remaja ini, seorang remaja banyak mengalami tekanan mental dan emosi. Faktor yang mempengaruhi adalah faktor lingkungan, hereditas dan hubungan sosial.
            Seorang remaja ingin mencoba sesuatu segala sesuatu. Ia harus diberi kesempatan untuk membuat kesalahan. Ia tidak akan mau hanya menerima nasehat saja. Ia selalu ingin tahu sebab dari sesuatu hal dan menyangsikan kebenaran tradisi keluarga, ketentuan dalam agama dan ajaran politik. Selama masa ini seorang remaja menginginkan kebebasan yang lebih luas. Ia ingin mendapatkan peran yang lebih banyak dalam segi kehidupan. Sebaliknya seorang remaja cenderung untuk menghindari tanggung jawab yang berat dan tidak mau berdisiplin. Ia cenderung berusaha menghindari resiko atas keputusan yang diambilnya dan menggantungkannya pada orang tua atau orang yang ia percayai.
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap. Psikolog Perancis Jean Piaget menentukan bahwa masa remaja adalah awal tahap pikiran formal operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan logika pengurangan/deduksi. Piaget beranggapan bahwa tahap ini terjadi di antara semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman terkait mereka. Namun bukti riset tidak mendukung hipotesis ini; bukti itu menunjukkan bahwa kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi dari proses belajar dan pendidikan yang terkumpul.
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas mengakibatkan meningkatnya kejadian sex bebas dan permasalahan yang di akibatkan oleh sex bebas, seperti aborsi, kejahatan seksual, renggangnya hubungan keluarga, meningkatnya pemakaian narkoba, dan kriminalitas lainnya.

Remaja perlu mengetahui perubahan di atas agar mereka mampu mengendalikan perilakunya.  Remaja harus mengerti bahwa begitu dia mendapatkan menstruasi atau  mimpi basah maka secara fisik dia telah siap dihamili atau menghamili.  Bisa hamil atau tidaknya remaja putri bila melakukan hubungan seksual tidak tergantung pada berapa kali dia melakukan hubungan seksual tetapi tergantung pada kapan dia melakukan hubungan seksual (dikaitkan dengan siklus kesuburan) dan apakah sistem reproduksinya berfungsi dengan baik (tidak mandul).  Banyak remaja yang tidak mengetahui akan hal ini, sehingga mereka menyangka bahwa untuk hamil orang harus terlebih dahulu melakukan hubungan seksual berkali-kali.


IV.  BAHAYA SEX BEBAS PADA REMAJA

Remaja atau kawula muda adalah harapan bangsa. Di pundak mereka, masa
depan dan cita-cita bangsa ini dipertaruhkan. Mereka dididik agar mengenal
bangku sekolah, tahu sopan santun, bermoral, beragama, peduli lingkungan,
peduli masa depan, dan segudang nilai-nilai positif lain.  Tapi sebagaimana remaja umumnya, mereka tak lepas dari keceriaan dunia remaja yang diakrabinya. Dalam batas wajar, masa remaja sering meninggalkan kesan manis. Sekadar mejeng di mal memang bukan barang haram. Tapi tak sedikit di antara mereka yang "berjalan" terlalu jauh. Mereka menjadi lepas kendali. Buntutnya adalah kebablasan. Misalnya terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain. Tak sedikit pula di antara mereka yang kemudian hamil di luar nikah akibat sex bebas (free sex). Jalan pintas lewat aborsi pun dilakukan, untuk melenyapkan jabang bayi yang belum mereka kehendaki. Jika sudah begitu, orangtua bakal mengurut dada. Salah bunda mengandung? Kurang perhatian? Terlalu dimanjakan? Atau karena pengaruh budaya Barat yang menghalalkan berpacaran tanpa batas hingga budaya kumpul kebo?
Disalah satu harian ibukota tertanggal 22 Desember 2006 ketua Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dalam salah satu kesempatan mengatakan bahwa 15% remaja Indonesia yang berusia 10-24 tahun telah melakukan hubungan sexual diluar nikah. Sementara itu United Nation Population Fund (UNPF) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mensinyalir jumlah kasus aborsi di Indonesia mencapai 2,3 juta pertahunnya, dengan 20% diantaranya dilakukan oleh para remaja. Catatan akhir tahun 2002 Polda Metro Jaya melaporkan terjadinya peningkatan kasus perkosaan di DKI jaya dari 89 kasus pada tahun 2001 menjadi 107 kasus (kenaikan 20%) pada tahun 2002. Data di atas menunjukkan kian maraknya sex bebas (free sex) di masyarakat kita terutama kaum remaja.
Para ustad, pendidik, orangtua, tenaga medis, pejabat, dan siapa saja yang merasa prihatin telah lama meneriakkan kecemasan mereka terhadap menggejalanya kebebasan seks di kalangan remaja. Kecemasan mereka memang beralasan dan memperoleh pembenaran dari berbagai penelitian yang pernah dilakukan di Indonesia. Di tahun 1987, misalnya, tim dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia meneliti perilaku seks di kalangan siswa sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) di Jakarta dan Banjarmasin. Sebanyak 2% dari total responden menyatakan pernah bersanggama (koitus). Yang berciuman, meraba-raba, atau berpelukan sambil meremas-remas bagian tubuh tertentu (petting) lebih banyak lagi. Kemudian, April 1995, tim dari Universitas Diponegoro, Semarang, dan Dinas Kesehatan Jawa Tengah juga meneliti perilaku seks di kalangan siswa SLTA. Tim menyimpulkan, sekitar 10% dari 600.000 siswa SLTA di Jawa Tengah pernah melakukan hubungan intim atau sanggama.
Ada beberapa sebab yang dapat dijadikan alasan merebaknya "wabah mengerikan" ini, di antaranya adalah
1.  Pengaruh Negatif Media Massa
Media masssa seperti televisi, film, surat kabar, majalah dan sebagainya belakangan semakin banyak memasang dan mempertontonkan gambar-gambar seronok dan adegen   seks serta kehidupan yang glamour yang jauh dari nilai-nilai Islami. Hal ini diperparah lagi dengan berkembangnya tehnologi internet yang menembus batas-batas negara dan waktu yang memungkinkan kawula muda mengakses hal-hal yang bisa meningkatkan nafsu seks. Informasi tentang seks yang salah turut memperkeruh suasana. Akibatnya remaja cenderung ingin mencoba dan akhirnya terjerumus kepada sex bebs (free sex).
2.  Lemahnya Keimanan
     Hampir semua, bila tidak mau dikatakan semua, perilaku seks bebas, tahu akan beban  dosa  
     yang mereka terima. Tapi entah kenapa, bagi mereka hal itu 'dibelakangkan' dan menjadikan  
     nafsu sebagai pemimpin. Ini menunjukkan lemahnya rasa keimanan mereka.  
3.  Tidak adanya pendidikan sex yang benar, tepat dan dilandasi nilai-nilai agama.
4.  Lemahnya pengawasan orang tua.
5.  Salah dalam memilih teman
            Dampak dari  sex bebas (free sex), khususnya pada remaja dapat dibagi menjadi
1.  Bahaya Fisik
Bahaya fisik yang dapat terjadi adalah terkena penyakit kelamin (Penyakit Menular Sexual/ PMS)  dan HIV/AIDS serta bahaya kehamilan dini yang tak dikehendaki.
PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui hubungan seksual.  Seseorang berisiko tinggi terkena PMS bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal.  Bila tidak diobati dengan benar, penyakit ini dapat berakibat serius bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian. Penyakit klamin yang dapat terjadi adalah kencing nanah (Gonorrhoe), raja singa (Sifilis), herpes genitalis, limfogranuloma venereum (LGV), kandidiasis, trikomonas vaginalis, kutil kelamin dan sebagainya. Karena bentuk dan letak alat kelamin laki-laki berada di luar tubuh, gejala PMS lebih mudah dikenali, dilihat dan dirasakan. Tanda-tanda PMS pada laki-laki antara lain:
·         berupa bintil-bintil berisi cairan,
·         lecet atau borok pada penis/alat kelamin,
·         luka tidak sakit; keras dan berwarna merah pada alat kelamin,
·         adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam,
·         rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin,
·         rasa sakit yang hebat pada saat kencing,
·         kencing nanah atau darah yang berbau busuk,
·         bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi borok. 
Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak disadari.  Jika ada    gejala, biasanya berupa antara lain:
·         rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual,
·         rasa nyeri pada perut bagian bawah,
·         pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin,
·         keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya,
·         keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal,
·         timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seksual,
·         bintil-bintil berisi cairan,
·         lecet atau borok pada alat kelamin.
Perlu diketahui bahwa PMS tidak dapat dicegah hanya dengan memilih pasangan yang kelihatan bersih penampilannya, mencuci alat kelamin setelah berhubungan seksual, minum jamu-jamuan, minum antibiotik sebelum dan sesudah berhubungan seks.
AIDS singkatan dari Aquired Immuno Deficiency Syndrome.  Penyakit ini adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh.  Penyebabnya adalah virus HIV.  HIV sendiri adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. AIDS merupakan penyakit yang salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual.   Selain itu HIV dapat menular melalui pemakaian jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV, menerim tranfusi darah yang tercemar HIV atau dari ibu hamil yang terinfeksi virus HIV kepada bayi yang dikandungannya. Di Indonesia penularan HIV/AIDS paling banyak melalui hubungan seksual yang tidak aman serta jarum suntik (bagi pecandu narkoba).
Sesudah terjadi infeksi virus HIV, awalnya tidak memperlihatkan gejala-gejala khusus. Baru beberapa minggu sesudah itu orang yang terinfeksi sering menderita penyakit ringan sehari-hari seperti flu atau diare.  Pada periode 3-4 tahun kemudian penderita tidak memperlihatkan gejala khas atau disebut sebagai periode tanpa gejala, pada saat ini penderita merasa sehat dan dari luar juga tampak sehat.  Sesudahnya, tahun ke 5 atau 6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan dimulut, dan terjadi pembengkakan di kelenjar getah bening dan pada akhirnya bisa terjadi berbagai macam penyakit infeksi, kanker dan bahkan kematian. Untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus HIV, yang menunjukkan adanya virus HIV dalam tubuh, dilakukan tes darah dengan cara Elisa sebanyak 2 kali.  Kemudian bila hasilnya positif, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan cara Western Blot atau Immunofluoresensi.
Kesiapan seorang perempuan untuk hamil dan melahirkan atau mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan dalam tiga hal, yaitu kesiapan fisik, kesiapan mental/ emosi/psikologis dan kesiapan sosial/ekonomi.  Secara umum, seorang perempuan dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya (ketika tubuhnya berhenti tumbuh), yaitu sekitar usia 20 tahun.  Sehingga usia 20 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik. Kehamilan pada usia yang sangat dini dan tidak dikehendaki akan menyebabkan terjadinya resiko kehamilan dan persalinan serta resiko pada janin seperti
  • panggul sempit
  • kontraksi rahim yang lemah
  • ketidak teraturan tekanan darah yang dapat berdampak pada keracunan kehamilan serta
  • kejang-kejang yang dapat menyebabkan kematian
  • Remaja atau calon ibu merasa tidak ingin dan tidak siap untuk hamil maka ia bisa saja tidak mengurus dengan baik kehamilannya
  • Gangguan pertumbuhan organ-organ tubuh pada janin
  • kecacatan
  • Sulit mengharapkan adanya perasaan kasih sayang yang tulus dan kuat dari ibu yang tidak menghendaki kehamilan bayi yang dilahirkanya nanti.  Sehingga  masa depan anak mungkin saja terlantar
  • Mengakhiri kehamilannya atau sering disebut dengan aborsi.  Di Indonesia aborsi dikategorikan sebagai tindakan ilegal atau melawan hukum.  Karena tindakan aborsi adalah ilegal maka sering dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak aman.  Aborsi tidak aman berkontribusi kepada kematian dan kesakitan ibu. Aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan perempuan terutama jika dilakukan secara sembarangan yaitu oleh mereka yang tidak terlatih.  Perdarahan yang terus-menerus serta infeksi yang terjadi setelah tindakan aborsi merupakan sebab utama kematian perempuan yang melakukan aborsi.  Di samping itu aborsi juga berdampak pada kondisi psikologis.  Perasaan sedih karena kehilangan bayi, beban batin akibat timbulnya perasaan bersalah dan penyesalan yang dapat mengakibatkan depresi.
2.  Bahaya perilaku dan kejiwaan
      Sex bebas akan menyebabkan terjadinya penyakit kelainan seksual berupa keinginan untuk selalu melakukan hubungan sex. Sipenderita sellau menyibukkan waktunya dengan berbagai khayalan-khayalan seksual, jima, ciuman, rangkulan, pelukan, dan bayangan-bayangan bentuk tubuh wanita luar dan dalam. Sipenderita menjadi pemalas, sulit berkonsentrasi, sering lupa, bengong, ngelamun, badan jadi kurus dan kejiwaan menjadi tidak stabil. Yang ada dipikirannya hanyalah seks dan seks serta keinginan untuk melampiaskan nafsu seksualnya. Akibatnya bila tidak mendapat teman untuk sex bebas, ia akan pergi ke tempat pelacuran (prostitusi) dan menjadi pemerkosa. Lebih ironis lagi bila ia tak menemukan orang dewasa sebagai korbannya, ia tak segan-segan memerkosa anak-anak dibawah umur bahkan nenek yang sudah uzur.
3.  Bahaya sosial
      Sex bebas juag akan menyebabkan seseorang tidak lagi berpikir untuk membentuk keluarga, mempunyai anak, apalagi memikul sebuah tanggung jawab. Mereka hanya menginginkan hidup di atas kebebasan semu. Lebih parah lagi seorang wanita yang melakukan sex bebas pada akhirnya akan terjerumus ke dalam lembah pelacuran dan prostitusi.
Anak yang terlanjur terlahir akibat sex bebas (perzinahan) tidak mendapatkan cinta kasih dari ayahnya dan kelembutan belainan ibunya. Ia tidak akan mendapat perhatian dan pendidikan yang cukup. Setelah ia tahu bahwa ia terlahir akibat perzinahan, maka kejiwaannya akan menjadi kaku dan tersisih dalam pergaulan dan sosial kemasyarakatan, bahkan tak jarang ia akan terlibat dalam masalah kriminalitas. Hal yang lebih ironis lagi adalah sering ayah dari anak yang terlahir akibat sex bebas tidak jelas lagi siapa ayahnya.
Sex bebas juga akan menyebabkan berantakannya suatu keluarga dan terputusnya tali silaturrahmi dan kekerabatan. Orang tua biasanya tidak akan perduli lagi pada anak yang telah jauh tersesat ini, sebaliknya seorang remaja yang merasa tidak dipedulikan lagi oleh orang tuanya akan semakin nekad, membangkang dan tidak patuh lagi pada orang tua. Ia juga akan terlibat konfrontasi dengan sanak saudara lainnya. Hal ini pada akhirnya dapat menimbulkan rasa frustasi dan kecewa serta dendam tak kesudahan terhadap anggota keluarga sendiri.
4.  Bahaya perekonomian
      Sex bebas akan melemahkan perekonomian si pelaku karena menurunnya produktivitas si pelaku akibat kondisi fisik dan mental yang menurun, penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya. Disamping itu sipelaku juga akan berupaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji seperti korupsi, menipu, judi, bisnis minuman keras dan narkoba dan lain sebagainya.
5. Bahaya keagamaan dan akhirat
      Para pemuda yang terperosok kedalam lumpur kehanyutan sex bebas dan kemerosotan akhlak akan ditimpa 4 macam hal tercela yang diisyaratkan dan disebutkan tanda-tandanya oleh Rasulullah SAW, sebagaimana yang tercantum dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani. Rasulullah SAW bersabda : ”Jauhilah zina karena ia mengakibatkan 4 macam hal; menghilangkan wibawa di wajah, menghalangi rezeki, dimurkai Allah dan menyebabkan kekelan dalam neraka” (HR. Ath-Thabrani).  Seorang pezina ketika ia melakukan zina akan terlepas dari keimanan dan ke Islaman, sebagaimana hadist Rasulullah SAW: ” Tidak ada seorang pezina ketika melakukan zina sedangkan saat itu ia beriman....” (HR. Bukhari dan Muslim)
      Diantara bahaya akhirat, seorang pezina jika tidak bertaubat akan dilipat gandakan siksaanya pada hari kiamat, sebagaimana firman Allah SWT: ”Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu niscaya ia mendapat (pembalasan) dosa (nya) (yakni) akan dilipatgandakan azb untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina” (QS. Al Furqaan: 68-69)

V.    PENANGGULANGAN MASALAH SEX BEBAS PADA REMAJA
           
            Untuk menghindari sex bebas perlu dilakukan pengontrolan dan pengendalian nafsa syahwat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah
1. Memperdalam keimanan
Memperdalam keimanan adalah menyakini bahwa Allah senantiasa bersamanya, mendengar dan melihat, mengetahui apa yang tersembunyi dan yang tampak serta apa yang tersirat di dalam lubuk hati yang paling dalam. Allah SWT berfirman ” Tidakkah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah memngetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, tiada pembicaraan yang rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah yang keenamnya. Dan tiadalah (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kiurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka dimanapun mereka berada ..... ” (QS. Al-Mujaadilah (58): 7)
Dengan itikad dan perasaan ini, seseorang mukmin akan terlepas dari jeratan hawa nafsu dan dorongan nafsu  yang buruk, bisikan syetan serta fitnah harta dan wanita.
2. Mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat
Rasulullah SAW bersabda ” Tekunilah yang bermanfaat untukmu dan mintalah pertolongan kepada Allah, jangan sampai kamu lemah’ (HR. Muslim). Seorang pemuda bila ia sendirian diwaktu-waktu kosong, akan datang kepadanya angan-angan, bisikan-bisikan dan hawa nafsu yang membawa kepada dosa juga khayalan-khayalan seksual. Seorang pemuda harus mentahui bagaimana ia menghabiskan waktunya dan mengisi waktu kosongnya. Banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang remaja untuk mengisi waktu kosongnya, bisa dengan olahraga, rekreasi, membaca buku yang berfaidah, membuat kerajinan tangan, menghadiri pengajian, mengiktui perlombaan dan lain-lain aktifitas yang bermanfaat.
3.  Teman yang shalih
suatu kenyataan dan pengalaman membuktikan bahwa ketika seorang remaja berteman dengan teman yang shaleh dan baik maka ia akan terpengaruh pada mereka untuk melakukan kebaikan, istiqomah dan keshalihan.  Rasulullah SAW bersabda ” Jangan kamu berteman kecuali dengan orang mukmin dan jangan memakan makananmu kecuali orang yang takwa (HR. At-Turmudzi). Sebaliknya jika seorang pemuda berteman dengan teman yang jahat dan selalu berbuat maksiat, maka ia akan terpengaruh untuk melakukan kejahatan, kemaksiatan dan kemerosotan moral juga. Inilah sebabnya Rasulullah SAW menasehati lewat sabdanya : ” seseorang itu menurut agama temannya, maka hendaklah dia memperhatikan siapa yang menjadi temannya (HR. At-Turmudzi). 
4.  Menjauhi dan menghindari media massa yang buruk
Media massa merupakan salah satu faktor yang ”ikut” bertanggung jawab terhadap menjamurnya seks bebas. Banyak acara-acara ditelevisi dan pemberitaan di koran dan majalah yang mengumbar nafsu seks, gambar-gambar yang seronok, iklan-iklan yang berbau

0 komentar:

Posting Komentar